Laporan PTK Kenaikan Pangkat dan PKB Guru

Laporan penelitian tindakan kelas ini saya susun dalam rangka pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan untuk diajukan pada penilaian angka kredit guna kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke IV/b yang telah saya laksanakan dari awal 2 Februari s/d akhir 30 April 2018. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada :
  1. Bapak Moh. Zulkifliadi, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 4 Aikmel yang telah memberikan Saran, Ijin dan pertimbangan terhadap pelaksanaan PTK selama kegiatan berlangsung. 
  2. Bapak H. Marwan,S.Sos.,M.Pd selaku Kepala Unit Dikpora Kecamatan Aikmel yang telah memberi pengesahan terhadap laporan PTK ini.
  3. Bapak/Ibu, Teman Sejawat yang telah memberikan kritik dan saran sehingga penulis termotivasi untuk melaksanakan program penelitian tindakan kelas  sebagai wujud meningkatkan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
  4. Ibu Siti Aminah selaku Petugas Perpustakaan SDN 4 Aikmel yang telah membantu dalam mencari referensi penilitian sehingga hasil dari penelitian ini dapat disimpan di Perpustakaan Sekolah
  5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang turut serta memberikan dukungan selama penulis menyelenggarakan penelitian hingga diseminarkannya penelitian ini. 

Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat di jadikan pedoman dan motivasi yang tidak terhingga. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun kita tentu menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga penelitian tindakan kelas ini nantinya dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang.

Laporan PTK Pengembangan Profesi guru

Laporan penelituan tindakan ini berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Energi dan Penggunaannya Melalui Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Aikmel Tahun Pelajaran 2017/2018. Nah, Sebagai bentuk dari pengakuan legal formal tentang profesionalisme seseorang untuk melakukan berbagai tugas profesinya sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, maka daalam tugasnya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, maka guru perlu melakukan penelitian tindakan guna mengingkatkan kinerjanya sebagai guru professional

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pendekatan kooperatif model Jigsaw yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Energi dan Penggunaanya di kelas IV. Persoalan dalam pembelajaran IPA tentang Energi dan penggunaanya mendapat hasil belajar dengan rata-rata kelas yang belum mencapai KKM yang ditentukan. Maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa metode pembelajarannya bermasalah. 

Berdasarkan persoalan tersebut peneliti melakunkan obeservasi/ pengamatan secara menyeluruh sehingga tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk menelaah dengan pendekatan koopertif model jigsaw guna memecahkan permasalahan sehingga nilai siswa mencapai terget KKM atau meningkat dari sebelumnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 4 Aikmel pada semester 2 (dua) tahun pelajaran 2017/2018 dengan siswa yang diteliti terdiri dari 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada Februari 2017 s/d April 2018.

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan tahap refleksi. Metode yang digunakan adalah Pendekatan Kooperatif Model Jigsaw. Penggunaan metode tersebut dipandang lebih efektif dalam pembelajaran IPA pada kompetensi dasar energi dan penggunaanya. 

Dengan latar belakang data kondisi awal hasil belajar siswa yang lulus dengan nilai KKM 65 hanya 38,09% yang mencapai target. Kemudian setelah diupayakan perbaikan pembelajaran dimulai dari siklus I menunjukan ada tanda tanda peningkatan nilai sebesar 66,19% meskipun belum mencapai target KKM yang diaharapkan. Peneliti kembali melanjutkan upaya perbaikan pada siklus II hasilnya prestasi siswa semakin meningkat dengan nilai KKM sebesar 70,71%. Dengan demikian dengan pendekatan kooperatif model jigsaw yang diterapkan oleh peneliti mampu meningkatkan hasil belajar IPA tentang energi dan penggunaannya di kelas IV.

Kata Kunci: Kreatifitas Belajar. Kooperatif.  Model Jigsaw. Hasil Belajar

Ilustrasi Kasus Pembelajaran

Latar belakang masalah penelitian kami jelaskan sebagai berikut, Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spiritual, Intelektual, emosional, maupun sosial. Sekolah Dasar merupakan institusi formal yang mempunyai tanggung jawab utama dalam memberikan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. 

Kondisi nyata pada awal peneliti melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran ilmu pengetahuan alam tentang energi dan penggunaannya di kelas IV di SDN 4 Aikmel pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 menunjukan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas sesuai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sekolah yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan obeservasi ini, peneliti mencatat dan mengidentifkasi beberapa hal yang terjadi pada kegiatan pembelajaran IPA. Hasil obeservasi yang dilakukan selama kegiatan pengamatan dijumpai beberapa sebagai berikut : 
  1. Siswa terlihat malas belajar dan suka bermain dalam kelas 
  2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih sangat kurang 
  3. Hasil belajar siswa tidak memenuhi standar KKM yang diharapkan

Tidak puas dengan kondisi tersebut penulis selanjutnya mengadakan wawancara langsung dengan siswa, teman sejawat, dan kepala sekolah di lingkungan SDN 4 Aikmel dan para pemangku kepentingan diperoleh keterangan sebagai berikut : 
  1. Saya tidak berminat untuk belajar IPA karena terlalu sulit 
  2. Kurang berminat Bu Guru sarana belajar kita tidak lengkap 
  3. Faktor dari luar sebagian orang tua siswa kurang memperhatikan anak 
  4. Guru belum memanfaatkan secara maksimal penggunaan alat peraga
  5. Guru kurang mamahami metode dan model pembelajaraan yang tepat

Mata Pelajaran IPA untuk KD Energi dan penggunaannya telah ditetapkan KKMnya adalah 65. Namun dari 21 siswa yang ada, hanya 8 siswa yang mendapat nilai ≥ 65. Hal ini menjadikan pembelajaran dapat dikatakan tidak berhasil, sehingga perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Diharapkan setelah penelitian berlangsung nilai rata-rata 62,62 pada awal pembelajaran dapat berubah menjadi 65 ke atas dikarenakan sudah menggunakan pendekatan kooperatif model Kooperatif Jigsaw dalam pembelajarannya. Begitu juga dengan motivasi siswa akan meningkat terhadap pelajaran IPA.

Penyebab rendahnya hasil belajar siswa bukan hanya berasal dari kegiatan pembelajaran di kelas, lingkungan masyarakat sekitar dan lingkungan keluarga siswa juga ikut berperan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Perhatian orang tua siswa terhadap belajar anaknya di tempat peneliti mengajar sangat kurang. Orang tua siswa rata-rata bekerja sebagai petani dan pedagang kecil di pasar sehingga bekerja sebelum anaknya berangkat sekolah. Keadaan ini menyebabkan pada saat berangkat sekolah siswa tidak ada yang memperhatikan kebutuhannya. Sehingga motivasi belajar kurang. Belum lagi pada malam hari siswa tidak dibiasakan untuk dibantu dalam belajar. Sehingga pada saat sekolah banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Sarana prasarana sekolah sebenarnya cukup memadai bagi terselenggaranya pendidikan yang baik. Suasana sekolah juga sangat kondusif pada saat aktifitas pembelajaran dilaksanakan. Ditinjau dari sisi proses pembelajaran di kelas, peneliti menyadari kesalahan-kesalahan yang peneliti lakukan. Antara lain penggunaan metode yang tidak sesuai, kurangnya kemampuan guru untuk menggali pengalaman siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan fakta di lapangan yang sering dijumpai siswa, kurangnya penggunaan media sebagai proses adaptasi pengalaman siswa dengan konsep yang dipelajari, serta proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Hanya masalah yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas yang dapat peneliti perbaiki, untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran IPA terlebih dahulu sehingga timbul perhatian dan rasa suka terhadap IPA. 

Penelitian tindakan kelas yang peneliti laksanakan difokuskan pada tumbuhnya minat siswa terhadap pembelajaran IPA sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Untuk itu peneliti menerapkan metode kooperatif Jigsaw Kooperatif Jigsaw yang sering ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari. Perbaikan pembelajaran akan peneliti lakukan melalui pola penelitian tindakan kelas.
Agar permasalahan dapat dipecahkan, maka peneliti atau guru perlu melakukan tindakan yaitu melakukan pembelajaran model Kooperatif Jigsaw pada kelompok yang terdiri dari lima anak dipilih secara acak. Agar dapat meningkatkan motivasi siswa. Pada tindakan ke dua melakukan pembelajaran model Kooperatif Jigsaw pada kelomok kecil yang terdiri dari dua anak. Agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan pertama dan kedua dilakukan bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.  

Identifikasi Masalah 
Dari sisi proses pembelajaran di kelas, peneliti menyadari kesalahan-kesalahan yang peneliti lakukan sehingga hasil belajar siswa tidak maksimal. Hasil identifikasi terhadap proses pembelajaran IPA yang peneliti laksanakan memperlihatkan beberapa permasalahan yang dialami oleh siswa, antara lain: 
1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru 
2. Motivasi belajar siswa masih rendah 
3. Terdapat beberapa siswa bermaian saat guru menjelaskan
4. Siswa pasif dalam pembelajaran
Peneliti bersama kolaborator melakukan analisis terhadap penyebab timbulnya masalah tersebut dilihat dari peneliti atau pengajar, yaitu sebagai berikut :
  1. Pada awal pembelajaran guru belum dapat memfokuskan siswa 
  2. Guru belum mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran 
  3. Guru belum memaksimalkan penggunaan alat peraga 
  4. Guru menyampaikan materi secara klasikal
  5. Guru dalam pembelajaran menggunakan metode yang kurang vareatif, sehingga siswa menjadi jenuh dalam pembelajaran.

Setelah berdiskusi dengan pengamat yang merupakan teman sejawat berdasarkan hasil observasi, penyebab permasalahan siswa dalam pembelajaran maka diambil beberapa tindakan yang merupakan alternatif pemecahan masalah adalah : 
  1. Pada awal pembelajaran guru menarik perhatian siswa dengan menggunkan alat peraga IPA
  2. Guru menggunakan alat peraga secara efektif
  3. Pada pembelajaran guru melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar
  4. Dalam menyampaikan materi guru sebaiknya membimbing siswa untuk mencapai pemahaman tertentu dengan membuat kesimpulan 
  5. Dalam pembelajaran menggunkan berbagai macam metode sesuai kondisi anak pada saat pembelajaran berlangsung dan yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran akan menjadi efektif dan efisien. 

Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan isi penelitian tindakan kelas ini maka peneliti membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut: 
1). Metode kooperatif Jigsaw terbimbing. 
2) Media Sederhana. 
3). Minat belajar siswa dan 
4). Mata pelajaran IPA

Berdasarkan hasil obeservasi dan wawancara, analisis penyebab timbulnya masalah dan alternative tindakan pemecahan masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah pendekatan kooperatif model Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Energi dan Penggunaanya di kelas IV, SDN 4 Aikmel Tahun Pelajaraan 2017/2018” ?

Kesimpulan dan saran. Berdasarkan perbaikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan di kelas IV semester 2 pada SDN 4 Aikmel dari analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw pada mata pelajaran IPA Pada Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari hasil prestasi siswa semakin meningkat. Dengan latar belakang data prestasi siswa yang lulus nilai KKM sebesar 38,09% kemudian setelah diupayakan perbaikan pembelajaran dimulai dari siklus I prestasi sudah meningkat menjadi 66,19% dilanjutkan lagi siklus II prestasinya semakin meningkat dengan kelulusan nilai KKM yaitu 70,71%. Persentase peningkatan data kondisi awal penelitian tindakan terjadi peningkatan siklus I yaitu 3,57% sedangkan pada siklus I ke siklus II peningkatan sebesar 4,52% dengan demikian model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil yang selalu meningkat dari setiap siklusnya menandakan pembelajaran Standar Kompetensi Memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan pendekatan Kooperatif model Jigsaw dapat disimpulkan berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang Energi dan Penggunaanya di kelas IV, SDN 4 Aikmel Tahun Pelajaran 2017/2018.
Saran, dengan keberhasilan perbaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif Jigsaw penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
Bagi Guru
  1. Guru diharapkan dapat menerapkan penggunaan pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada kompetensi dasar yang sama atau berbeda sesuai situasi dan kondisi. 
  2. Guru diharapkan dapat menguasai berbagai pendekatan dalam pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam memahami dan siswa tidak jenuh atau bosan.
  3. Kreatifitasan guru sangat di perlukan dalam merancang pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.
  4. Guna menunjang hasil penelitian yang optimal guru sebagai peneliti memerlukan keterlibatan teman sebaya dan sejawat sehingga hasil penelitian tindakan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik
Bagi Sekolah 
  1. Hasil penelitian tindakan kelas ini dijadikan sebagai referensi untuk peningkatan prestasi hasil belajar siswa di sekolah pada umumnya 
  2. Sekolah dapat mempublikasikan hasil penelitian ini guna peningkatan kompetensi guru dan pengembangan profesi guru berkelanjutan.
Bagi Perpustakaan
  • Petugas perpustakaan sekolah diharapkan dapat menyimpan dengan baik sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya
Untuk medapatkan file lengkapnya unduh disini

Post a Comment

0 Comments