Pemberdayaan Masyarakat Partisipatif

Berbagai pandangan serta pola pemikiran pembangunan partisipasi dilatarbelakangi oleh program, proyek, dan kegiatan pembangunan masyarakat yang datang dari atas atau dari luar komunitas. Faktanya, konsep pembangunan yang dilaksanakan selama ini sering gagal dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Para pemerhati pembangunan juga sering mangalami frustasi terhadap kegagalan program tersebut.

Karena itu, reorientasi terhadap strategi pembangunan masyarakat adalah keniscayaan. pemberdayaan masyarakat sebagai strategi dalam pembangunan masyarakat. Untuk itu, diperlukan seperangkat teknik jitu yang dapat menciptakan kondisi adanya keberdayaan masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat secara partisipatif.

Pada dasarnya, masyarakat memiliki banyak potensi, baik dilihat dari sumber-sumber daya alam yang ada maupun dari sumbersumber sosial-budaya. Masyarakat memiliki ”kekuatan” yang bila digali dan disalurkan akan berubah menjadi energi yang besar untuk mengatasi masalah yang mereka alami. Salah satu contoh cara menggali dan mendayagunakan sumber daya yang ada di masyarakat inilah yang menjadi inti dari pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Partisipatif
Pemberdayaan Masyarakat Partisipatif

Di dalam pemberdayaan masyarakat, faktor yang paling penting adalah bagairnana mendudukkan masyarakat pada posisi pelaku (subjek) pembangunan yang aktif, bukan hanya penerima yang pasif.

Konsep gerakan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan mengutamakan inisiatif dan kreasi masyarakat dengan strategi pokok adalah memberi kekuatan (power) kepada masyarakat. Masyarakat yang lebih memahami kebutuhan dan pennasalahan yang dihadapi hams diberdayakan agar mereka lebih mampu mengenali kebutuhan-kebutuhannya. Mereka juga dilatih untuk dapat merumuskan rencana-rencananya serta melaksanakan pembangunan secara mandiri dan swadaya. Dengan perkataan lain, gerakan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan "dari, oleh, dan untuk" masyarakat.

Partisipasi warga masyarakat dalam melaksanakan gerakan pembangunan tersebut harus selalu didorong dan ditumbuhkembangkan secara bertahap, ajeg, dan berkelanjutan. jiwa partisipasi warga masyarakat adalah semangat solidaritas sosial, yaitu hubungan sosial yang selalu didasarkan pada perasaan moral, kepercayaan, dan cita-cita bersama. 

Post a Comment

0 Comments